Apa Kabar Semua ...
Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan Artikel tentang Pengujian Hipotesis.
Semoga Artikel saya selalu bermanfaat dan menjadi referensi bagi kalian semua para pembaca.
Terimakasih atas kunjunganny, Selamat membaca ...
Hipotesis pada dasarnya merupakan suatu proposisi atau tanggapan yang mungkin benar, dan sering digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan/pemecahan persoalan ataupun untuk dasar penelitian lebih lanjut. Anggapan atau asumsi dari suatu hipotesis juga merupakan data, akan tetapi karena kemungkinan bias salah, maka apabila akan digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan harus diuji lebih dahulu dengan menggunakan data hasil observasi.
Pengujian hipotesis statistic ialah prosedur yang memungkinkan keputusan dapat dibuat, yaitu keputusan untuk menolak atau tidak menolak hipotesis yang sedang dipersoalkan atau diuji. Untuk menguji hipotesis digunakan data yang dikumpulkan dari sampel, sehingga merupakan data perkiraan (estimate). Keputusan menolak atau menerima suatu hipotesis yang diuji, berarti menyimpulkan bahwa hipotesis itu salah maka ditolak, dan memberikan bukti sebagai dasar alasan bahwa hipotesis itu diterima.
Hipotesis yang akan diuji diberi symbol Ho (Hipotesis nol) dan langsung disertai dengan Ha (Hipotesis alternative). Ha akan secara otomatis diterima, apabila Ho ditolak. Hipotesis yang ditolak dilambangkan dengan Ha mengakibatkan penerimaan suatu hipotesis alternative, yang dapat dilambangkan dengan Ho . Jadi bila Ho menyatakan bahwa probabilitas suatu pendugaan adalah 0,5, maka hipotesis alternatifnya Ha dapat berupa p > 0,5 p < 0,5 atau p = 0,5 .
Hipotesis yang berupa anggapan atau pendapat dapat didasarkan atas:
1. Teori
2. Pengalaman
3. Ketajaman berpikir
Terdapat dua jenis kesalahan yang dapat terjadi didalam pengujian hipotesis. Kesalahan itu bias terjadi karena penguji menolak hipotesis nol padahal hipotesis nol itu benar, atau peneliti menerima hipotesis nol padahal hipotesis nol itu salah. Kesalahan yang disebabkan karena kita menolak hipotesis nol padahal hipotesis nol itu benar, disebut kesalahan jenis I atau Type of Error I. Sebaliknya kesalahan yang disebabkan karena kita menerima hipotesis nol padahal hipotesis itu salah disebut kesalahan jenis II atau Type of Error II.
Apabila hipotesis nol diberi symbol Ho dan jika hipotesis alternative benar diberi symbol Ha , pernyataan diatas dapat dijelaskan dengan table berikut:
Pembuat keputusan biasanya berusahan agar kedua jenis kesalahan tersebut ditekan sampai sekecil-kecilnya, dimana nilai a dan b minimum. Hal ini dimungkinkan dengan cara memperbesar jumlah n (sample semakin besar).
Pendapat atau anggapan yang merupakan hipotesis, apabila akan dipergunakan untuk membuat keputusan atau untuk menentukan langkah-langkah berikutnya, harus diuji terlebih dahulu. Prosedur yang perlu diperhatikan dalam pengujian hipotesis tentang satu rata-rata adalah sebagai berikut:
Data berpasangan adalah data yang memiliki dua perlakuan berbeda pada objek atau sampel yang sama. Pengaruh produktivitas sebelum dan sesudah pelatihan bagi Badu. Jadi disini ada dua perlakuan, pada sampel yang sama. Data seperti ini disebut data tidak bebas atau non-independent.
Prosedur pengujian hipotesis untuk data berpasangan adalah sebagai berikut.
Pada pembahasan sebelumnya kita membahas mengenai pengujian terhadap data yang berbentuk interval atau rasio. Pada bagian ini kita akan membahas tentang proporsi. Proporsi adalah suatu pecahan, rasio atau proporsi yang menunjukkan suatu bagian populasi atau sampel yang mempunyai sifat luas. Sebagai contoh adalah suatu survei tentang tingkat pendidikan konsumen dengan mengambil sampel 70 orang, 30 orang dinyatakan berpendidikan SMU. Jadi sampel proporsi yang berpendidikan SMU adalah 30/70 = 42,86 %. Jadi seumpama P merupakan proporsi untuk sampel, proporsi sampel (P) adalah:
PENGUJIAN HIPOTESIS
PENDAHULUAN
Hipotesis pada dasarnya merupakan suatu proposisi atau tanggapan yang mungkin benar, dan sering digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan/pemecahan persoalan ataupun untuk dasar penelitian lebih lanjut. Anggapan atau asumsi dari suatu hipotesis juga merupakan data, akan tetapi karena kemungkinan bias salah, maka apabila akan digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan harus diuji lebih dahulu dengan menggunakan data hasil observasi.
Pengujian hipotesis statistic ialah prosedur yang memungkinkan keputusan dapat dibuat, yaitu keputusan untuk menolak atau tidak menolak hipotesis yang sedang dipersoalkan atau diuji. Untuk menguji hipotesis digunakan data yang dikumpulkan dari sampel, sehingga merupakan data perkiraan (estimate). Keputusan menolak atau menerima suatu hipotesis yang diuji, berarti menyimpulkan bahwa hipotesis itu salah maka ditolak, dan memberikan bukti sebagai dasar alasan bahwa hipotesis itu diterima.
Hipotesis yang akan diuji diberi symbol Ho (Hipotesis nol) dan langsung disertai dengan Ha (Hipotesis alternative). Ha akan secara otomatis diterima, apabila Ho ditolak. Hipotesis yang ditolak dilambangkan dengan Ha mengakibatkan penerimaan suatu hipotesis alternative, yang dapat dilambangkan dengan Ho . Jadi bila Ho menyatakan bahwa probabilitas suatu pendugaan adalah 0,5, maka hipotesis alternatifnya Ha dapat berupa p > 0,5 p < 0,5 atau p = 0,5 .
Hipotesis yang berupa anggapan atau pendapat dapat didasarkan atas:
1. Teori
2. Pengalaman
3. Ketajaman berpikir
Jenis Kesalahan (Type of Error)
Terdapat dua jenis kesalahan yang dapat terjadi didalam pengujian hipotesis. Kesalahan itu bias terjadi karena penguji menolak hipotesis nol padahal hipotesis nol itu benar, atau peneliti menerima hipotesis nol padahal hipotesis nol itu salah. Kesalahan yang disebabkan karena kita menolak hipotesis nol padahal hipotesis nol itu benar, disebut kesalahan jenis I atau Type of Error I. Sebaliknya kesalahan yang disebabkan karena kita menerima hipotesis nol padahal hipotesis itu salah disebut kesalahan jenis II atau Type of Error II.
Apabila hipotesis nol diberi symbol Ho dan jika hipotesis alternative benar diberi symbol Ha , pernyataan diatas dapat dijelaskan dengan table berikut:
Pembuat keputusan biasanya berusahan agar kedua jenis kesalahan tersebut ditekan sampai sekecil-kecilnya, dimana nilai a dan b minimum. Hal ini dimungkinkan dengan cara memperbesar jumlah n (sample semakin besar).
PENGUJIAN HIPOTESIS SATU RATA-RATA
Pendapat atau anggapan yang merupakan hipotesis, apabila akan dipergunakan untuk membuat keputusan atau untuk menentukan langkah-langkah berikutnya, harus diuji terlebih dahulu. Prosedur yang perlu diperhatikan dalam pengujian hipotesis tentang satu rata-rata adalah sebagai berikut:
PENGUJIAN HIPOTESIS TENTANG DUA RATA-RATA DATA BERPASANGAN
Data berpasangan adalah data yang memiliki dua perlakuan berbeda pada objek atau sampel yang sama. Pengaruh produktivitas sebelum dan sesudah pelatihan bagi Badu. Jadi disini ada dua perlakuan, pada sampel yang sama. Data seperti ini disebut data tidak bebas atau non-independent.
Prosedur pengujian hipotesis untuk data berpasangan adalah sebagai berikut.
PENGUJIAN HIPOTESIS TENTANG PROPORSI
Pada pembahasan sebelumnya kita membahas mengenai pengujian terhadap data yang berbentuk interval atau rasio. Pada bagian ini kita akan membahas tentang proporsi. Proporsi adalah suatu pecahan, rasio atau proporsi yang menunjukkan suatu bagian populasi atau sampel yang mempunyai sifat luas. Sebagai contoh adalah suatu survei tentang tingkat pendidikan konsumen dengan mengambil sampel 70 orang, 30 orang dinyatakan berpendidikan SMU. Jadi sampel proporsi yang berpendidikan SMU adalah 30/70 = 42,86 %. Jadi seumpama P merupakan proporsi untuk sampel, proporsi sampel (P) adalah:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar